Search This Blog

Thursday, August 23, 2018


Pembagunan Perpustakaan Desa Bombanon Kec. Mantoh Tahun 2018





                                Pembagunan Perpustakaan Desa Dolom Kec. Balantak




Wednesday, April 5, 2017

Kartu Perpustakaan Daerah Kab. Banggai




Ayo Mari membuat kartu Perpustakaan di Dinas Perpustakaan Kab, Banggai.
( Samping Graha Dongkalan / Depan Lap. Basket )
FREEEEE .... alias Gratis
( hanya dalam waktu 2 menit langsung jadi )
Manfaatnya :
1. Bisa untuk meminjam Buku
2. Sebagai Tanda Anggota (ID Card) Perpustakaan.
Persyaratan :
Hanya dengan Membawa Tanda Pengenal : KTP, SIM, Kartu Pelajar, KK.
Ayo Buruan ........

Kegiatan Lomba Minat Baca Tahun 2016.



LUWUK-Memperingati hari kunjung perpustakaan yang jatuh Selasa (20/10) hari ini, Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah (KPAD) menggelar kegiatan dan lomba, yakni pameran perpustakaan dan lomba minat baca.
Ketua panitia pelaksana Marlien Lamandasa mengatakan, untuk lomba minat baca, pesertanya mulai dari tingkat TK/PAUD, SD, SMP, SMA dan sederajat hingga perguruan tinggi dan umum. “Untuk TK/PAUD dilaksanakan lomba menggambar, SD lomba pidato sinopsis, SMP dan SMA pidato Bahasa Inggris dan Umum serta perguruan tinggi lomba pidato bahasa Balantak dan Saluan,” tuturnya Senin (19/10).
Karena pesertanya banyak, maka kegiatan yang kerap dilaksanakan setiap tahun itu berlangsung selama tiga hari. “Jurinya ada dari dinas pariwisata dan juga pemerhati bahasa Inggris,” pungkas Marlien yang juga kepala TU di KPAD itu.( Luwuk Post )

http://news.luwukpost.info/2015/10/21/hari-ini-kpad-bikin-kegiatan.html


Tuesday, April 4, 2017

Buku elektronik (disingkat Buku-e atau ebook) atau buku digital

 Buku elektronik (disingkat Buku-e atau ebook) atau buku digital adalah versi elektronik dari buku. Jika buku pada umumnya terdiri dari kumpulan kertas yang dapat berisikan teks atau gambar, maka buku elektronik berisikan informasi digital yang juga dapat berwujud teks atau gambar. Dewasa ini buku elektronik diminati karena ukurannya yang kecil bila dibandingkan dengan buku, dan juga umumnya memiliki fitur pencarian, sehingga kata-kata dalam buku elektronik dapat dengan cepat dicari dan ditemukan. Terdapat berbagai format buku elektronik yang populer, antara lain adalah teks polos, pdf, jpeg, doc lit dan html. Masing-masing format memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan juga bergantung dari alat yang digunakan untuk membaca buku elektronik tersebut........

Selengkapnya Baca disini yah ...

https://id.wikipedia.org/wiki/Buku_elektronik

Friday, March 31, 2017

Ayo Kunjungi Website Kabupaten Banggai ....

http://www.banggaikab.go.id

Sejarah Terbentuknya Kabupaten Banggai

Sebelum terbentuknya daerah otonom Banggai, wilayah Banggai merupakan daerah kekuasaan Kerajaan Banggai yang berpusat di Pulau Banggai. Kerajaan ini mendapat pengaruh dari luar melalui ikatan persahabatan, perdagangan dan tali perkawinan dengan Kerajaan Ternate dan Kerajaan Gowa, bahkan telah pula menjalin hubungan dengan bangsa luar seperti Portugis dan VOC Belanda. Pada mulanya hubungan tersebut masih bersifat lunak dalam bentuk hubungan dagang, tetapi makin lama hubungan tersebut makin mengikat dengan berbagai perjanjian. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh bangsa luar untuk menaklukan Kerajaan Banggai.
Pada masa awal zaman Pemerintahan Belanda awal Abad XX, Pulau Sulawesi dibagi atas dua provinsi yaitu Selawesi Selatan dan Sulawesi Utara. Setiap provinsi dibagi menjadi afdeling dan setiap afdeling dibagi menjadi onder afdeling serta setiap onder afdeling terdiri dari beberapa kerajaan. Banggai sendiri merupakan wilayah onder afdeling dalam wilayah afdeling Poso di wilayah Keresidenan Koordinator Sulawesi Tengah, Provinsi Sulawesi Utara.
Pada masa pertengahan dekade 1950-an, ide pembentukan Kabupaten Banggai dimulai dengan tuntutan beberapa partai politik bersama-sama dengan Organisasi Kerukunan Pelajar (OKP) saat itu. Tuntutan tersebut disuarakan lewat saluran formal DPRD di Poso, dimana melalui wakil swapraja dibentuklah Badan Penuntut Daerah Otonom (BPOD) pada tanggal 17 Pebruari 1956 yang anggotanya terdiri dari tokoh partai politik dan unsur Pemerintah Swapraja Banggai.
Selanjutnya BPOD inilah yang mengirim delegasi ke pusat untuk memperjuangkan status daerah otonomi Tingkat II Banggai. Maka pada tanggal 4 Juli 1959, dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Sulawesi, wilayah onderafdeling Banggai yang meliputi seluruh bekas wilayah Swapraja Banggai sebagai bagian dari daerah afdeling Poso, dinyatakan berdiri sendiri sebagai daerah swatantra tingkat II, dengan nama “Daerah Tingkat II Banggai” dengan kedudukan pemerintahan berada di Luwuk.
Pada tanggal 12 Desember 1959 dilakukan serah terima pemerintahan dari raja terakhir Kerajaan Banggai, Syukuran Aminuddin Amir selaku Pejabat Kepala Pemerintahan Negeri Banggai di Luwuk kepada Bidin selaku bupati pertama Daerah Tingkat II Banggai.
Berdasarkan peraturan perundang-undangan Nomor 47 tanggal 13 Desember 1960, Daerah Tingkat II Banggai termasuk pada Propinsi Sulawesi Utara-Tengah. Pada masa ini wilayah Daerah Tingkat II Banggai dibagi ke dalam 2 (dua) Wedana yang disesuaikan dengan kondisi geografis, sebagai berikut:
A. Kewedanan Banggai yang berkedudukan di Luwuk, terdiri atas :
  1. Kecamatan Luwuk meliputi 5 (lima) distrik masing-masing: Distrik Luwuk, Kintom, Batui, Lamala dan Balantak, dengan pusat kedudukan di Luwuk.
  2. Kecamatan Pagimana meliputi 2 (dua) distrik masing-masing: Distrik Pagimana serta Distrik Bunta dengan pusat kedudukan di Pagimana.
B. Kewedanan Banggai Laut yang berkedudukan di Banggai, terdiri atas :
  1. Kecamatan Banggai meliputi 3 (tiga) distrik masing-masing: Distrik Banggai, Labobo Bangkurung dan Totikum, dengan pusat kedudukan di Banggai, Pulau Banggai.
  2. Kecamatan Kepulauan Peling atau Tinangkung meliputi 4 (empat) distrik masing-masing: Distrik Tinangkung, Bulagi, Buko dan Liang, dengan pusat kedudukan di Salakan, Pulau Peling.
Adapun penyelenggaraan roda pemerintahan Daerah Tingkat II Banggai secara riil baru dimulai setelah Bupati Kepala Daerah Tingkat II Banggai yang pertama dikukuhkan pada tanggal 8 Juli 1960, sehingga tanggal 8 Juli inilah setiap tahun diperingati sebagai hari lahirnya Kabupaten Banggai.
Selama terbentuknya Kabupaten Banggai sejak Tahun 1959 hingga sekarang telah dipimpin oleh
12 (dua belas) kepala daerah/bupati :
  1. Bidin (01-07-1960 s.d.14-06-1963)
  2. A. Atje Slamet (14-06-1963 s.d.05-02-1969)
  3. Drs. F. S. Simak (06-02-1969 s.d.19-06-1973)
  4. Drs. A. Aziz Larekeng (19-06-1973 s.d.14-12-1973)
  5. Drs. Eddy Singgih (14-12-1973 s.d. 22-06-1978)
  6. Drs. Malaga (22-06-1978 s.d. 20-11-1980)
  7. Joesoep Soepardjan (20-11-1980 s.d. 23-11-1986)
  8. Drs. H. M. Junus (23-11-1986 s.d. 06-06-1996)
  9. H. Sudarto, SH (06-06-1996 s.d. 06-05-2001)
  10. H. Sudarto, SH (06-05-2001 s.d.10-11-2005)
  11. Drs. H. Ma’mun Amir (10-11-2005 s.d.18-06-2005)
  12. HB. Paliudju (09-05-2006 s.d. 08-06-2006)
  13. Drs. H. Ma’mun Amir (18-06-2006 s.d. 08-06-2011)
  14. H. M. Sofhian Mile, SH, M. Hum (08-06-2011 s.d. 08-06-2016)
  15. Ir. H. Herwin Yatim, MM (08-06-2016 s.d. 2021)